Kemacetan Di SGC Cikarang Karena Belum Adanya Pasar, Kadishub Siapkan 10 Tim Kuda
2 min read
News Bekasi Reborn.co.id – BEKASI
Kemacetan di depan Pusat Perbelanjaan Sentra Grosir Cikarang (SGC) di keluhkan pengguna jalan yang disebabkan angkot terparkir cari dan turun naik penumpang sembarangan sedangkan lahan untuk pengguna jalan di pergunakan pedagang kaki lima yang menjamur di pinggir jalan utama Gatot Subroto. Rabu, (18/03).
“Dari keterangan Yana Suyatna Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi memaparkan kepada awak media Newsbekasireborn.co bahwasanya yang pertama SGC itu komplex “ia jadi banyak hal yang memang belum layak menjadi tertib lalulintas yang baik walaupun alhamdulilah kemarin ada perubahan di lomba RSPA yang di laksanakan di mabes polri kita masuk di tingkat Nasional dengan adanya bantuan semua pihak, kemudian pedagang masalahnya belum adanya pasar cikarang. ucapnya.
“Kalau pasar Cikarang sudah jadi insaallah bisa ketarik pasar , yang artinya pedagang – pedagang di jalan tidak ada lagi . Dengan adanya pedagang di jalan tentunya mengundang pembeli yang turun naik penumpang menggunakan angkot umum. ucapnya.
“Kemudian kondisi Terminal di SGC penuh pedagang juga Ekspansi tidak adanya pasar cikarang dan ini tidak terhindarkan. Keadaan masyarakat seperti itu termasuk pedagang pedagang yang di jalan pembangunan satu pembangunan dua, maupun di jalan kapten sumantri. Walaupun kita sudah coba memberikan pengertian kepada mereka untuk tidak berjualan, paling tidak sampai jam 5 atau jam 6 pagi tetapi kenyataanya mereka sulit dihindarkan karna mamang kebutuhan ekonomi. ucapnya.
” Jadi karna belum adanya pasar cikarang persentatif yang sehingga perekonomian aktifitas masyarakat terjadi di jalan dan angkot angkot sendiri bahkan mulai menutup pintu terminal yang di pembanggunan satu, untuk di penampungan sementara dan rencana pembanggunan pasar cikarang yang akan di mulai. Sehingga orang tidak akan bisa masuk ke terminal , jadi bayak mobil menuggu di pinggir jalan.ucapnya.
“Jadi sekarang kondisi persiapan penampungan dengan pedagang yang ada di Ramayana yang menutup pintu keluar yang ada di terminal. Jadi masalah untuk kelancaran lalulintas kita ada tim unit reaksi cepat tim KUDA (kreasi mengurai kepadatan) mereka ada 10 personil yang kita siapakan mengurai kepadatan kepadatan di simpang simpang dan mengunakan konsen 012. Pugkasnya.
(Mariam/heru)