Mushola Al-Ikhlas Desa Waluya Menyambut Hari Kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan Tampil Beda
1 min read
NEWS BEKASI REBORN || BEKASI – CIKARANG UTARA _ Menyambut hari kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW sudah menjadi satu tradisi di Mushola Al-Ikhlas Desa Waluya kecamatan Cikarang Utara kabupaten bekasi, mereka rutin mengadakan tasyakuran , pengajian dan pembacaan rawi Barjanzi setiap ba’da magrib di mulai dari tanggal 1 sampai 12 Robi’ulawal yang dipimpin oleh Ustad Shohib Arrida.
Ustad Shohib Arrida mengatakan, “Ada satu yang beda dari acara yang tiap tahun di adakan ini, dalam menyambut kegembiraan malam kelahiran Nabi SAW, panitia membuat satu surprise atau kejutan untuk anak-anak penerus generasi Al-Ikhlas dengan membagikan uang yang telah di hias seperti bendera. Hal ini tak lain tujuannya agar anak-anak penerus generasi di Al-Ikhlas lebih antusias lagi terhadap peringatan Maulid Nabi”.
“Pada dasarnya gembiranya atas kelahiran Nabi telah di riwatkan pada kisah Abu Lahab Dalam kitab al-Mawahib al-Laduniyah bi al-Manhi al-Muhammadiyah, Imam al-Zarqani menuliskan,
وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ أَبَا لَهَبٍ رُؤِيَ بَعْدَ مَوْتِهِ فِي النَّوْمِ ، فَقِيْلَ لَهُ : مَا حَالُكَ ، فَقَالَ فِي النَّارِ ، إِلَّا أَنَّهُ يُخَفَّفُ عَنِّيْ كُلَّ لَيْلَةِ اثْنَيْنِ وَأَمُصُّ مِنْ بَيْنَ أَصْبُعِيْ مَاءً بِقَدْرِ هَذَا – وَأَشَارَ إِلَى نُقْرَةِ إِبْهَامِهِ – وَأَنَّ ذَلِكَ بِإِعْتَاقِيْ لِثُوَيْبَةَ عِنْدَمَا بَشَّرَتْنِيْ بِوِلَادَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِإِرْضَاعِهَا لَه
“Abu Lahab diperlihatkan di dalam mimpi setelah ia mati, ditanyakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?” Ia menjawab, “Di dalam neraka, hanya saja azabku diringankan setiap malam Senin. Aku menghisap air di antara jari jemariku sekadar ini – ia menunjuk ujung ibu jarinya-. Itu aku dapatkan karena aku memerdekakan Tsuwaibah ketika ia memberikan kabar gembira kepadaku tentang kelahiran Muhammad dan ia menyusukan Muhammad”. tambahnya
“Semoga kegembiraan dalam menyambut hari kelahiran kanjeng Nabi ini di jadikan sebagai bentuk cinta kepada Nabi dan dijadikan jembatan untuk kita semua dalam memperoleh syafaatnya.” ungkapnya
Acara ini berjalan dengan kondusif dan tetap mengutamakan protokol kesehatan sehingga bisa menekan laju penyebaran wabah penyakit yang ada di wilayahnya. (red-sgt)