dr. Adi Pranaya: “SELURUH TERINDIKASI COVID-19 DI KECAMATAN CIBARUSAH SUDAH SEMBUH”
2 min read
News Bekasi Reborn.co.id | BEKASI – CIBARUSAH, Kecamatan Cibarusah, dalam pemetaan penyebaran Covid-19 dinyatakan termasuk zona kuning. Atau daerah yang sering ditemukan pasien terindikasi Covid-19. Khususnya pada awal pandemi covid-19.
Dalam penanganannya, pasien terindikasi Covid-19 hasil swab tes, langsung dibawa ke karantina di Wisma Bapelkes atau Wisma PU.
Menurut dokter (dr) Adi Pranaya, semua pasien terindikasi yang dikarantina sudah kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan sehat wal afiat. Tidak ada satupun yang meninggal dunia.
“Semua berkat kerja sama dan penganan yang baik dari seluruh gugus tugas.” Ujar dr. Adi Pranaya. Kepala Puskesmas Kecamatan Cibarusah kepada News Bekasi Reborn yang menemuinya di ruang kerjanya. Kamis (13/08).
Menurut dr. Adi, pada awal pandemi covid-19. Puskemas Kec. Cibarusah tetap melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Baik pasien yang langsung berkunjung atau pasien yang menggunakan tele medicine untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dijelaskan oleh dr. Adi, pelayanan tele medicine lebih ditekankan di masa awal pandemi khususnya bagi pasien penyakit ringan seperti flu, batuk dan pilek, demam dan lain-lain.
Pasien dapat menggunakan whats up humas puskesmas untuk mendapatkan pelayanan. Sehingga mengurangi pertemuan dengan pasien.
“Apalagi pada awal pandemi, dimana kami juga melaksanakan Work From Home (WFH) bagi petugas kami. Dan menggunkan APD bagi petugas yang masuk kerja.” Jelas dr. Adi.
Saat ini, kegiatan posyandu kembali dijalankan setelah beberapa waktu lalu tidak berjalan. Walaupun dengan menggunakan prosedur kesehatan yang ketat. Imunisasi, pemberian vitamin A dan pengecekan perkembangan balita sudah dilaksanakan kembali pada setiap kegiatan posyandu.
Swab test dan pengecekan HIV juga senantiasa dilakukan. Jika swab test dilakukan secara masal, baik untuk pertugas maupun untuk umum dan pasar Cibarusah.
Sedangkan pengecekan virus HIV dilaksanakan disaat pasien datang berkunjung dan stunting. Agar penyebaran virus HIV dapat segera terdeteksi.
Diharapkan oleh dr. Adi Pranaya, masyarakat Cibarusah mau melaksanakan prosedur kebiasaan baru. Seperti senantiasa menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.
Untuk penderita HIV, dr. Adi Pranaya mengharapkan pasien mau berkonsultasi di Puskesmas Kec. Cibarusah.
“Rahasia pasti terjamin.” Tegas dr. Adi.
Seperti diketahui, penyebaran HIV terjadi apabila menggunakan jarum suntik yang sama berkali-kali (pengguna narkoba), perilaku seks yang menyimpang seperti penjaja seks komersial maupun penikmat seks komersial, dan hubungan sesama jenis. (hrly)