Kadis Perikanan Kab. Bekasi Agus Trihono: “Budidaya Ikan Gabus Sangat Menjanjikan”
2 min read
News Bekasi Reborn.co.id | BEKASI -CIKARANG PUSAT – Sayur gabus pucung, yang merupakan makanan khas Bekasi. Saat ini mulai mengalami kendala pasokan ikan gabus. Karena ikan gabus yang ada di rawa-rawa Kabupaten dan Kota Bekasi sudah mulai berkurang.
Untuk sementara waktu, pasokan ikan gabus didatangkan dari Priangan Selatan, Lampung dan Palembang.
“Karena didaerah tersebut, ikan gabus tidak dikonsumsi. Bahkan cenderung dianggap hama.” Ujar Agus Trihono, Kepala Dinas Perikanan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi kepada News Bekasi Reborn di ruang kerjanya. Selasa (18/08/2020).
Menurur Agus, dinas yang dipimpin nya saat ini sudah menyiapkan sentra pembudidayaan ikan gabus di Kecamatan Babelan. Agar pasokan gabus tetap terjaga.
Di sentra itu dipelajari sifat – sifat ikan gabus, jika dibudidayakan secara masal dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi pembudidaya ikan gabus.
Menurutnya, dirinya juga sedang memelihara ikan gabus dengan median ember. Dan belajar tentang gabus melalui internet dari petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Harga perkilogram ikan gabus, di masa bukan musim penghujan di kisaran Rp. 45.000 sampai Rp. 60.000. Sedangkan pada musim penghujan sangat tinggi, yakni dalam kisaran Rp. 90.000 sampai Rp. 100.000,-
Harga ikan gabus yang cukup tinggi tidak mempengaruhi besaran ikan gabus itu.
Dimisalkan oleh Agus Trihono, jika ikan lele semakin besar semakin murah. Untuk ikan gabus, semakin besar semakin mahal.
Kelemahan budidaya ikan gabus adalah usia tanam hingga panen mencapai 7 – 8 bulan untuk berat 1 kg / 2 ekor ikan gabus. Selain dari sifat ikan gabus yang merupakan ikan yang lompatannya tinggi.
“Jadi di empang atau ember harus dipasang jaring. Karena sifat ikan gabus yang tidak boleh mendengar suara gemericik air. Jika mendengar suara gemericik air, ikan gabus akan lompat.” Jelas Agus Trihono.
Namun demikian, Agus Trihono akan berupaya mendorong masyarakat Kab. Bekasi untuk budidaya ikan gabus. Karena permintaan yang cukup tinggi dengan harga yang relatif tinggi untuk ikan konsumsi. (hrly)