REFLEKSI 69 KABUPATEN BEKASI Cuma Merumuskan Perspektif Para Tokoh Bekasi
2 min read
News Bekasi Reborn
Cikarang-Utara
“Bekasi bekerja tetapi apa yang sudah dihasilkan? Bekasi sudah menghasilkan tetapi apa yang sudah bernilai? Bekasi sudah maju tapi apakah sudah membuat kita bahagia?”
Menyoal Bekasi dari kacamata orang Bekasi selalu saja ngomong permasalahan Bekasi dari aspek sosial, ekonomi dan budaya semuanya mundur, semrawut dan pengap.
Lalu apa yang menjadi faktor dari semua itu? Yaitu soal tabiat pimpinan dan kepemimpinan.
Pemimpin konservatif adalah gaya kepemimpinan yang stagnan dengan sikap sempurna, pemimpin yang hanya berpikir tapi tidak mau bertindak, pemimpin yang asyik dengan gayanya sendiri tanpa mau membangun komunikasi untuk memberi ruang apresiasi terhadap kemerdekaan berpikir para intelektual sampai rakyat biasa, dari kaum Agamawan sampai yang awam, dari politikus sampai aktivis serta dari wartawan hingga budayawan.
Jum’at (16/08/2019)
Pemimpin yang baik selalu mencari kesamaan visi dan merumuskan kolektifitas pikiran kebaikan agar dalam mengagresi kebijakan itu berpedoman pada jalan konstitusi dan normatif serta gagasan improvisasi yang kreatif dan inovatif.
Membangun kabupaten Bekasi tidak melulu berorientasi kepada kepentingan partai, keluarga dan pertemanan. Banyak yang harus dilibatkan diakomodir tetapi di filtrasi agar tidak terjebak oleh kepentingan yang memberi celah pemanfaatan politik dan mencari jalan untuk mendapat kesejahteraan.

SWATANTRA WIBAWA MUKTI Bekasi itu kaya, aturlah rumah tangga secara mandiri tetapi berwibawa, gunakan uang itu untuk kejayaan dan kemakmuran rakyat agar fungsi pemimpin itu terintegrasi pada tugas pokok yaitu Melayani, Mensejahterakan dan memberikan rasa aman buat warganya.
Majulah Bekasi dengan gagasan yang baru, bahagialah warga Bekasi dengan tata kelola pemerintahan yang rapih dan bersih.
Semoga berwibawa dan berjaya.
Terimakasih buat bang Amin Fauzi, bang Obon, ustadz Uryan, bang Rusdi, bang Iwang, kang Zuli, bang Yaya Ropandi, ketua Nunu, kang Ahmad Zaelani, bang Iswandi, bang Ajuk, bang Rojak, bang Amir, bang Herdiansyah, Doni ardon any more, (daniel/gandhy)